Minggu, 12 Maret 2017

I Dinarnia

JUAL E-BOOK
JUDUL : SUFI WANITA I DINARNIA.
HARGA ; Rp. 20.000.
YANG BERMINAT HUB. WIRASANDI RISANI
NO.HP 085103481919
NO.REK. 1520014105130 BANK MANDIRI
AN. WIRASANDI.....

AWAL KISAH
Sebuah perahu sedang berlayar menuju Ternate Maluku, namun karena berhari hari perahu tersebut kurang mendapat tiupan angin akhirnya perahu itu dibawa ombak masuk di teluk Bone. Namun naas bagi perahu tersebut, karena tidak dapat dikendalikan akhirnya menabrak karang, dekat muara sungai Walennae, sehingga perahu tersebut pecah, dan seluruh penumpangnya berusaha menyelamatkan diri. Salah satu penumpangnya adalah seorang pedagang berkebangsaan Persia bersama 2 orang anak buahnya, juga ikut menyelamatkan diri beserta harta emasnya. Dengan berjalan menyusuri sungai, dengan harapan akan mendapatkan perkampungan. Dan selang berapa hari pedagang tersebut berhasil menemukan sebuah perkampungan bernama Lagosi. Dengan bahasa isyarat kemudian ia menceriterakan kalau perahunya pecah karena terbentur karang. Adapun Lagosi merupakan salah satu kampung yang masuk dalam wilayah kerajaan Cina Pammana dahulu kala, yang saat ini telah masuk dalam kabupaten Wajo Sulawesi selatan. Setelah penduduk setempat mengetahui kalau orang asing itu kena musibah, sehingga beberapa penduduk menawarkan rumahnya untuk tempat tinggal sementara. Selang beberapa hari kemudian orang asing itu minta dibuatkan rumah seperti rumah penduduk yang ada. Hal ini dikarenakan ia merasa akan tinggal lama ditempat itu, mengingat belum ada tanda tanda kalau nantinya ada perahu yang bisa membawanya pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa bulan orang asing itu tinggal di Lagosi, iapun sudah bisa berbahasa Bugis, sehingga sudah enak baginya berkomunikasi dengan penduduk setempat. Pada suatu hari seorang bernama La Pajung pemilik rumah yang ditinggali memberanikan diri untuk bertanya tentang apa yang dilakukan setiap hari dengan membaca bacaan,rukuk, sujud itu.
Orang asing itu bernama Khutub Khan menjawab, apa yang saya lakukan itu namanya menyembah kepada Tuhan yang namanya Allah. Apakah juga kamu ada tuhan bernama Allah?. kata Khutub Khan
La Pajung berkata, apa itu Tuhan Allah ?
Khutub Khan menjawab, tuhan Allah itu, yang menciptakan seluruh alam semesta beserta machluk termasuk manusia, seperti kita ini.
La Pajung berkata : kami juga punya Tuhan, namanya Dewata seuwae (Tuhan yang esa), yang juga menciptakan alam dan manusia. Tapi kenapa tuan saya lihat melakukan penyembahan itu setiap hari ?.
Khutub Khan, menjawab : Itu adalah tata cara menyembah kepada Tuhan yang disebut shalat, dimana setiap hari dan malam saya lakukan, untuk selalu mengingatnya dengan memohon keselamatan, kesehatan, rezeki, dan lain lain. Disamping itu sebagai rasa syukur atas apa yang diberikan termasuk nikmat yang diberikannya. Apakah kamu juga punya tata cara menyembah kepada Tuhanmu ?
La Pajung, kami tidak punya tata cara menyembah kepada Tuhan, karena Tuhan kami tidak butuh untuk disembah, dan biasanya kami hanya mengucapkan rasa syukur atas hasil padi yang sudah dipanen, dengan melakukan upacara yang disebut Maddupa Dewata (Menyambut Tuhan) dan urusan itu, sudah ada yang mengaturnya yang namanya Bissu. Bissu itulah yang menyampaikan segala urusan kami kepada Dewata seuwae, terutama yang menyangkut masalah keselamatan termasuk menyelamatkan tanaman yang kami akan makan.
Khutub Khan , apakah Bissu itu seorang Nabi ?
La Pajung, apa itu Nabi ?.
Khutub Khan berkata, Nabi itu adalah utusan Tuhan kebumi ini untuk membimbing manusia kejalan yang benar.
La Pajung berkata : Kami juga punya Nabi namanya Opu Naware.
Khutub Khan, kalau nabi kami namanya Muhammad.
La Pajung kalau begitu sama saja dengan kami, hanya nama nama saja yang berbeda, kalau Tuhanmu namanya Allah, nama Tuhan kami hanya sebutan Dewata Seuwae saja (Tuhan yang esa), kalau nabi tuan namanya Muhammad, nama nabi kami namanya Opu Naware. Tuhanku tak berwujud, tidak dapat dijangkau dengan pikiran, tidak dapat dihayalkan mengenai wujudnya, jadi hanya ada keyakinan yang bersemi dalam hati. Oleh karena itu, kami kira Tuhan tuan juga demikian adanya. Bahkan ada perbedaan antara Tuhan tuan dengan Tuhan kami, pada penamaan. Kalau Tuhan tuan jelas punya nama yang tuan sebut Allah, sementara Tuhan kami tidak punya nama, hanya disebut saja Dewata seuwae, tapi itu bukan nama. Disamping itu, tuan setiap hari menyembah, sementara kami tidak perlu menyembah, karena yang penting bagi Tuhan kami ialah kami tidak boleh sekali kali berbohong, tidak boleh berbuat jahat, harus saling tolong menolong, itulah sebenarnya barangkali bentuk penyembahan kami, karena mentaati semua yang diperintahkan dan tidak berbuat apa yang dilarang.
Khutub Khan berkata : Darimana kamu tahu semua itu ?.
La Pajung menjawab : Itulah yang diajarkan oleh nenek moyang kami secara temurun yang tidak boleh dilanggar.
Khutub Khan : Disinilah bedanya antara ajaranmu dengan ajaran kami yaitu, kami punya kitab suci namanya Al Qur’an, yang isinya adalah kata kata Tuhan kami, yang disampaikan oleh yang namanya Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada seluruh ummat manusia. Yang intinya adalah seruan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan nabi Muhammad adalah rasulnya atau yang memberi petunjuk. Termasuk yang kamu sebutkan tadi.
La Pajung, sama saja tuan dengan ajaran kami, karena kami juga punya kitab ajaran, namun kitab tersebut ada pada Bissu. Disamping itu kami juga memiliki macam macam Dewa yang tuan sebut Malaikat. Kalau Dewa itu Malaikat bagi kami maka Dewata seuwae itu adalah Tuhan kami.
Khutub Khan berkata, tapi tidak kah kamu ingin mengenal lebih dalam lagi tentang ajaran kami.
La Pajung berkata, mohon maaf kami sudah mapan dengan keyakinan kami yang juga telah dianut oleh nenek moyang kami sejak dari dulu. Sebab bagi kami agar Dewata seuwae tidak murka kepada kami, maka kami tidak boleh berbohong, harus berlaku jujur dan berlaku baik terhadap sesama manusia, serta jangan merusak alam.
Khutub Khan, Bagaimana kamu tahu kalau Tuhanmu itu murka ?.
La Pajung menjawab, bahwa kalau Dewata seuwae murka, biasanya berjangkit wabah penyakit, atau tanaman padi gagal panen, dan lain lain yang bisa menyengsarakan hidup kami.
Khutub Khan berkata, baiklah kalau begitu, sambil dalam hati Khutub Khan berkata, kalau di daerah ini rupanya tidak bisa dipengaruhi, sehingga ajaran Islam tidak bisa dikembangkan. Karena itu saya harus berusaha cari cara lain untuk mengembangkan ajaran Islam disini, sambil menunggu perahu yang bisa mengantarkan aku pulang ke negeriku. Karena itu ada baiknya aku beristeri saja, barangkali dengan jalan beristeri aku bisa pengaruhi mereka secara pelan pelan.

1 komentar:

  1. NoVCasino Casino - NOVCASINO.COM
    NoVCasino.com offers communitykhabar a no novcasino deposit https://febcasino.com/review/merit-casino/ bonus of 100% up to €150. bsjeon.net No Deposit Bonus is given 1등 사이트 to new players only. No deposit bonuses expire

    BalasHapus